Dampak
Besar Kecilnya UKT terhadap Prestasti Mahasiswa Mahasiswi Universitas Negeri
Semarang
Oleh
Muhammad
Ajibahar Ap 8111414231
Agum
Permana 8111414228
Diani
Juliani M 8111414234
Fitria
Dwi 8111414221
Pulung
Prabowo 8111414248
Tri
Handoyo 8111414249
Universitas
Negeri Semrang
Semarang
2014
Daftar Isi
Halaman pengesahan
..................................................................................I
Daftar isi
.....................................................................................................II
Bab 1 Pendahuluan
.....................................................................................1
1.1 Latar
Belakang ...........................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah ......................................................................2
1.3 Tujuan
Penelitian
........................................................................3
1.4 Manfaat
penelitian ......................................................................
3
Bab 2 Tinjauan Pustaka
..............................................................................
4
2.1
Pengertian Uang Kuliah Tunggal ...............................................
4
2.2
Pengertian Prestasi
..................................................................... 4
2.3
Pengertian Mahasiswa
................................................................ 5
Bab 3 Metode Penelitian
............................................................................. 6
3.1
Jenis Penilitan
............................................................................. 6
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
.....................................................6
3.3
Populasi dan Sampel ...................................................................
6
3.4
Teknik Pengolahan data
..............................................................7
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
...................................................................... 8
Bab 5 Simpulan dan Saran
..........................................................................13
Daftar Pustaka
.............................................................................................14
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana
yang kita ketahui dalam perkuliahan dimanapun ada pembayaran uang kuliah,
khususnya di Universitas Negeri Semarang (UNNES) sendiri uang pembayaran semester sering
dikenal dengan istilah UKT (Uang kuliah tunggal). UKT adalah besarnya nominal
yang wajib dibayarkan satu kali tiap semester oleh mahasiswa guna memenuhi
syarat administrasi. Besarnya UKT
disetiap universitas berbeda beda berdasarkan kebijakan setiap perguruan tinggi
negeri. Adapun penentu besarnya UKT berdasarkan data-data yang diminta oleh
universitas seperti penghasilan orang tua ,aset yang dimiliki, data keluarga
dan lain lain.
Namun
,pada kenyataanya pada sistem pembagian ukt khususnya di universitas negeri
semarang belum tepat pembagianya karena beberapa mahasiswa dan mahasiswi universitas
negeri semarang yang mengeluhkan besar kecilnya ukt. Seharusnnya besar kecilnya
ukt mahasiswa tidak menjadi beban, namun menjadi motivasi mahasiswa mahasiswi
untuk meningkatkan prestasi akademik dan non akademiknya. Di bidang akademik
mahasiswa mahasiswi dapat meningkatkan prestasinya dengan terus belajar
sedangkan contoh di bidang non akademik mengikuti UKM yang ada di Universitas
maupun Fakultas untuk mengembangkan bakatnya dan berprestasi di dalam UKM
tersebut. Pada kenyataannya, tak jarang mahasiswa dan mahasiswi mengeluhkan
tentang besarnya ukt yang mereka terima tak seimbang dengan kemampuann orang
tua mahasiswa tersebut.
Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, sudah pernah di Aula Fakultas Hukum Universitas
Negeri Semarang diadakan Kajian Kritis Lintas Mahasiswa atau “Kaki Lima” yang
bertema “Kebijakan UKT Perspektif Mahasiswa”. Sejak diberlakukannya pada awal
tahun ajaran baru, UKT masih menyisakan banyak dilema dan problema. Penentuan
golongan yang dirasa tidak sesuai dengan proporsinya memang benar adanya.
Transparansi dan validasi data dari birokrasi masih perlu banyak yang
dipertanyakan dan dimintai kejelasan. Proses menuju UKT pun sama
carut-marutnya, kurangnya sosialisasi yang diberikan pemerintah membuat rakyat
kelabakan tak karuan. Hal ini tentu menjadi shock tersendiri bagi rakyat
(mahasiswa), menjadi salah satu
permasalahan yang harus segera diseleseikan. Tawaran datang menawarkan
penyeleseian masalah, aju banding UKT. Namun kernyataannya, aju banding UKT
belum dapat menjadi solusi konkret dalam permasalahan ini. Dapat dilihat
realita dilapangan bahwa yang seharusnya mendapat golongan rendah mendapatkan
golongan yang tinggi,
Sistem
UKT sudah berjalan beberapa bulan dan sudah sekali bayar, pada semester satu. Walaupun sudah terlihat
sedikit kondusif, UKT ini masih menjadi topik utama dan mempunyai urgensi yang
tinggi untuk segera diseleseikan agar kondusifitas belajar Dalam perjalanan menuju semester dua,
pihak birokrat terlihat saling tunjuk dan terkesan tidak bertanggungjawab atas
apa yang disampaikan sebelum-sebelumnya dan menunjukkan tidak adanya keseriusan
dalam menyeleseikan masalah UKT. Dimana, nanti
pada semester dua akan diadakan aju banding ulang. Namun, lagi-lagi
kebijakan ini masih abu-abu dan masih mengambang tanpa adanya sebuah kejelasan.
Seharusnya dengan adanya kegiatan banding dapat dijadikan awal untuk
menyalurkan pendapat dan keluhan dari para mahasiswa yang keberatan akan UKT
yang mereka dapatkan. Mahasiswa banding
Dari pihak Universitas mengadakan Banding UKT bagi mahasiswa yang masih
keberatan dengan UKT yang mereka terima. Kemudian dari pihak universitas
sendiri kembali mengevaluasi data para mahasiswa tersebut dan kemudian
ditindaklanjuti oleh pihak universitas.
Namun masih ada beberapa mahasiswa yang belum puas, karena masih ada
yang UKT nya masih tetap tinggi walaupun evaluasinya sudah dilakukan
berulangkali sehingga banyak mahasiswa yang mengajukan banding lagi untuk
diadakan evaluasi ulang , tetapi banyak juga mahasiswa yang sudah puas dengan
hasil evaluasi tersebut dan menerimanya dengan ikhlas.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang dipaparkan maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh UKT terhadap
prestasi mahasiswa ?
2. Bagaimana strategi yang tepat dalam
pembagian kategori UKT supaya adil ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh ukt terhadap prestasi akademik dan non akademik.
2. Untuk mengetahui strategi yang tepat
dalam pembagian kategori UKT.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian ini adalah supaya menjadi acuan terhadap mahasiswa mahasiswi
Universitas Negeri Semarang agar dapat memanfaatkan fasilitas dikampus dan
menjadi mahasiswa mahasiswi yang aktif karena mahalnya ukt. Penelitian ini juga
menjadi bahan evaluasi untuk rektor dan pembantu rektor. Selain itu, manfaat
yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk dijadikan evaluasi untuk para
Rektor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan
(Permendikbud) No. 5 Tahun 2013 tertangal 23 Mei 2013 pasal 1 ayat 1 Uang
Kuliah Tungal (UKT) merupakan sebagian biaya kuliah tungal yang ditangung
setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. Uang Kuliah Tungal
ditetapkan berdasarkan biaya kuliah tungal dikurangi biaya yang ditangung oleh
Pemerintah.
2.2
Pengertian Prestasi
Menurut
Nasrun Harahap prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan
kepada siswa.
Menurut Mas’ud Abdul Qohar prestasi
adalah apa yang telat dapat diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
hati yang di peroleh dengan cara keuletan kerja. Prestasi dapat bersifat tetap
dalam sejarah kehidupan manusia karena sepasang kehidupannya selalu mengejar
prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.Prestasi belajar dapat
memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang
menuntut ilmu di sekolah.Prestasi meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah
sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.
Menurut
Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari
luar individu dalam belajar”.
Menurut
A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang
dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Menurut
W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Pengertian
Definisi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya)
Sedangkan Menurut KBBI
prestasi adalah hasil yg telah dicapai (dr yg telah dilakukan, dikerjakan, dsb)
Cronbach, Harold Spears
dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :
1) Cronbach memberikan definisi :
“Learning is shown by a
change in behavior as a result of
experience”.
“Belajar adalah
memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.
2) Harold
Spears memberikan batasan:
“Learning is to
observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to
follow direction”.
Belajar adalah
mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,
mengikuti petunjuk/arahan.
3) Geoch, mengatakan :
“Learning is a change
in performance as a result of practice”.
Belajar adalah
perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.
2.3
Pengertian Mahasiswa
Pengertian Definisi
Mahasiswa Menurut Para Ahli
Pengertian
Definisi Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia
sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau
cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan
berbagai predikat.
Pengertian Mahasiswa
menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insna-insan calon
sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang makin menyatu
dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual
Sedangkan menurut KBBI
mahasiswa adalah yang belajar di perguruan tinggi
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Jenis penelitian.
Jenis
penelitian yang kami gunakan dalam penelitian yang berjudul “Dampak Besarnya
Ukt Terhadap Prestasi Mahasiswa Unnes” adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang cenderung menggunakan analisis.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei
kuantitatif dan menggunakan metode yang sangat berbeda dalam mengumpulkan data
,terutama individu karena menggunakan wawancara secara mendalam dan group
fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan
terbuka berakhir dilakukn dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai
secara mendalam. Narasumber diminta menjawab pertanyaan dari penanya untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaaan terhadap
gagasan atau topik yang dibahas.
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat
Pelaksanaan Penelitian ini adalah di Universitas Negeri Semarang. Pengambilan
data dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 9 November 2014. Tepatnya,
saat narasumber memiliki waktu luang pada tepatnya pada waktu kegiatan perkuliahan
selesai supaya tidak mengganggu kegiatan narasumber. Tempat dilaksanakan
pengambilan data dilakukan di tempat yang sudah disepakati narasumber dan
pewawancara tepatnya di Kost narasumber atau cafe.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi
adalah seluruh obyek yang mungkin terpilih atau keseluruhan ciri yang
dipelajari. Populasi umum dalam pengambilan data dan kesimpulan adalah seluruh
mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri
Semarang (UNNES), lalu populasi targetnya adalah seluruh mahasiwa mahasiswi
baru Universitas Negeri Semarang. Maka, hasil penelitian kami tidak berlaku
bagi selain Mahasiswa Baru atau semester 1 (satu)
Yang menjadi sasaran
penelitian merupakan anggota populasi .
Dalam menetukan sampel langkah awal
yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi
target. Maka dari itu kami mengambil sampel 8 (delapan) orang Mahasiswa baru
secara acak atau random dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Negeri
Semarang.
3.4
Teknik Pengolahan Data
Teknik
yang digunakan dalam pengambilan data adalah kualitatif yaitu dengan cara
mewawancarai narasumber secara langsung dengan memberikan pertanyaan kepada
narasumber, hasil yang didapat dari penelitian ini pun berupa jawaban yang
lebih akurat. Kami menggunakan teknik Pengolahan Data Kualitatif karena
berdasarkan judul yang kami pilih membutuhkan jawaban yang mendalam dan lengkap
atau akurat.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dari
hasil wawancara kami dengan narasumber yang mewakili mahasiswa-mahasiswi
Universitas Negeri Semarang yang berperan sebagai populasi dalam penelitian
ini. Kami mewawancarai delapan (8) orang, perwakilan dari setiap Fakultas yang
ada di Universitas Negeri Semarang, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas
Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Hukum.
Hasil Penelitian
Karakteristik
Informan Karakteristik informan tersebut di atas adalah hasil wawancara
mendalam. Wawancara mendalam tersebut menghasilkan gambaran karakteristik semua
informan tersebut didukung oleh jawaban-jawaban yang mereka sampaikan, seperti
wawancara dalam pertanyaan-pertanyaan umum maupun yang bersifat spesifikasi
yang mencakup tentang “Dampak Besar Kecil Ukt Terhadap Prestasi Mahasiswa Unnes
Wawancara
mendalam telah dilakukan pada kedua orang subjek penelitian . Hal ini
dimaksudkan untuk memperlihatkan secara lebih rinci bahwa semua informan dalam
penelitian ini secara umum telah sesuai dengan rencana semula penelitian ini.
Seperti yang terlihat dibawah ini :
Nama Usia Pendidikan
1. AF 18 MAHASISWA
Sumber : Hasil
Wawancara dengan Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Negeri Semarang.
”
AF
mendapatkan UKT sebesar Rp. 3.900.000. Ia keberatan mendapatkan UKT sebesar
itu. AF memiliki cara tersendiri meningkatkan prestasi dengan UKT yang ia dapat
adalah dengan cara menekuni salah satu bidang keahliannya yaitu Pelatih
Olahraga. Dan itu membuat ia menjadi lebih semangat menjalani aktivitas
perkuliahan. Dengan lebih rajin belajar dan giat berkuliah, ia pikir UKT yang
AF terima tidak sia-sia.
Walaupun
pembagian UKT menurut AF belum sesuai atau belum adil. Ia masih melihat
orangtua/wali yang bekerja sebagai petani atau pedagang masih ada yang
diharuskan membayar UKT lebih besar daripada yang orangtua/walinya mempunyai
pekerjaan yang lebih dari petani contohnya PNS atau sederajatnya, banyak yang
mendapatkan UKT rendah. Menurut AF pembagian UKT seharusnya dilakukan dengan
survei langsung ke lapangan, karena dengan foto atau bukti tertulis lainnya
nyatanya masih banyak mahasiwa-mahasiswi yang dapat memanipulasi data. AF juga
mempunyai saran agar pembagian UKT adil harus dilakukan survei langsung dari
masing-masing rumah, dengan cara tsb lebih efektif Mahasiwa yang mendapatkan
UKT tinggi dan Mahasiswa mana yang mendapatkan UKT yang sesuai dengan kemampuannya.
Proses pembagian UKT harus secara ketat, kalau bisa menggunakan bukti dari kelurahan
tentang keadaan ekonomi yang bersangkutan.
2.SNA 18 MAHASISWI
SNA
mendapatkan UKT sebesar 4.500.000. SNA merasa tidak adil dengan UKT yang ia
dapatkan, karena ia melihat temannya yang keadaan ekonominya lebih mampu dari
dia mendapatkan UKT yang lebih rendah. Ia berharap permasalahan UKT ditindak
lanjuti oleh pihak yang berwenang karena sangat tidak adil. Menurut SNA, UKT
yang ada tidak berjalan sesuai dengan fungsinya yaitu sesuai dengan tingkat
ekonomi orang tua. SNA mengikuti UKM yang ada di UNNES yaitu Marching band dan
memanfaatkan fasilitas kampus yang ada agar UKT yang ia dapat tidak sia-sia.
Menurut SNA harus adanya survei langsung agar pembagian UKT tepat pada sasaran,
walaupun sangat membuang-buang waktu dan tenaga tetapi cara tersebut sangat
tepat. Pengisian borang yang ada juga tidak tepat karena banyak mengisi dengan
tidak jujur.
3.WR 19 MAHASISWA
WR
dengan UKT 3.900.000 merasa keberatan dengan UKT yang ia peroleh karena ia
merasa keadilan belum berpihak kepadanya. Hal ini lantas membuat ia mengikuti
perkuliahan dengan baik dan menggunakan fasilitas kampus dengan semaksimal
mungkin supaya dengan UKT yang ia bayarkan tidak menjadi hal yang sia-sia. WR
menanggapi terhadap sistem mekanisme pembagian UKT yang ia rasa belum efektif,
WR berpendapat dengan survei langsung dan memperhatikan beban orang tua yang
menyekolahkan anaknya lebih dari satu akan lebih memberikan rasa keadilan
baginya.
4.AF 18 MAHASISWI
AF
mendapatkan UKT sebesar 3.800.000. Ia tidak merasa keberatan dengan UKT yang ia
peroleh. Karena tidak merasa keberatan bukan berarti ia bermalas-malasan,
AF rajin belajar dengan sungguh-sungguh.
Menjalani kewajiban sebagai mahasiswi dan tidak menyia-nyiakan apa yang orang
tua telah usahakan untuk biaya kuliah AF. AF juga menilai pembagian UKT sudah
tepat dengan cara yang sudah ia laksanakan saat pembagian UKT.
5.AG 18 MAHASISWI
AG
dengan UKT yang ia peroleh sebesar 5.500.000. Sebenarnya dengan UKT yang AG
peroleh ia merasa keberatan. Namun, ia akan rajin belajar agar dapat berprestasi
dan menjadi mahasiswi aktif dalam berbagai macam organisasi untuk dapat
pengalaman di Universitas Negeri Semarang dan UKT yang orang tua AG bayar tidak
sia-sia. AG merasa pembagian UKT belum adil karena banyak yang memberikan data
palsu agar mendapatkan UKT rendah. Cara penguploadan foto untuk pengisian data
borang juga belum tepat. Karena ada
sebagian dari mereka yang mengupload data palsu agar mendapatkan UKT rendah,
sedangkan ada dari keluarga kurang mampu mendapatkan UKT tinggi padahal sudah
mengupload data dengan jujur. AG juga memberi saran agar pembagian UKT
disetarakan saja untuk semua mahasiswa, dan untuk penerima bidikmisi kuotanya
diperbanyak.
6.ST 18 MAHASISWI
ST
mendapatkan UKT sebesar 2.900.000. Orang tua ST merasa sangat keberatan dengan
UKT yang ST peroleh. Ia belajar dengan sungguh-sungguh dan aktif dalam berbagai
kegiatan. ST merasa sangat bersyukur karena masih banyak Mahasiswa Mahasiswi
yang mendapatkan UKT lebih tinggi dari ST, padahal tingkat ekonomi keluarga tsb
tidak mencukupi. ST pintar memanfaatkan waktu dan menggunakan kesempatan belajar di UNNES
semaksimal mungkin. Menurut ST, pihak UNNES harus lebih teliti dalam pembagian
UKT, dan mencermati keadaan ekonomi mahasiswanya.
7.RS 18 MAHASISWI
RS
mendapatkan UKT sebesar 3.900.000. RS merasa UKT yang ia peroleh cukup tinggi.
RS adalah salah satu mahasiswi yang aktif dengan mengikuti berbagai kegiatan.
RS menjalani dengan ikhlas dengan UKT yang ia peroleh, namun masih berharap
UKTnya bisa diturunkan. RS juga menilai pembagian UKT belum tepat. Sama seperti
pendapat yang lain, RS ingin diadakannya
survei langsung agar pembagian UKT adil.
8. TA 18 MAHASISWA
TA
mendapatkan UKT sebesar 4.900.000. Ia merasa keberatan dengan keadaan ekonomi
orangtua karena masih mempunyai adik yang baru saja lahir. Sehingga penghasilan
orang tua tidak hanya digunakan untuk biaya kuliah tapi juga untuk adik yang
baru saja lahir. Apalagi dengan UKT tersebut pasti orang tua akan sangat
keberatan dalam hal ekonomi, seharusnya mendapat UKT yang rendah. TA menginginkan
adanya survei langsung, agar UKT tepat sasaran.
Menurut
hasil wawancara kami terhadap mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri Semarang
(UNNES) mereka belum puas dengan ukt yang ia dapatkan, mereka belum merasa
keadilan dalam pembagian ukt tersebut. Dari mahasiswa mahasiswi sendiri pun
tidak ada transparansi dalam pengisian angket borang pembagian ukt sehingga ukt
yang didapatkan oleh mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri Semarang tidak lah
sesuai dengan kemampuan orang tua dan beban orang tua sendiri. Dari yang
seharusnya mendapatkan ukt tinggi menjadi mendapatkan ukt rendah.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
Jadi
kesimpulan yang dapat kami tarik dari hasil penelitian kami adalah terdapat
beberapa mahasiswa mahasiswi yang mengisi data borang secara jujur tetapi ada
juga yang mengisi data borang dengan tidak jujur atau mengisi berdasarkan data
orang lain. Mahasiswa mahasiswi yang mengisi dengan sesuai keadaan ekonomi
mereka malah mendapatkan ukt yang sangat tinggi ,sangat berbanding terbalik
dengan mahasiwa mahasiswa yang mengisi borang dengan tidak jujur atau
mengecilkan kemampuan orang tua mereka sendiri. Jadi menurut kami yang salah
adalah bukan terdapat pada sistem pembagian ukt tetapi terdapat pada mahasiswa
mahasiswi yang mengisi angket borang secara tidak jujur dengan keadaan ekonomi
mereka sekarang. Secara akademik mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri
Semarang memanfaatkan ukt yang ada suapaya tidak sia sia mempunyai caranya masing masing, ada yang
belajar dengan rajin, ada yang menekuni salah satu bidang jurusan yang mereka
pelajari, ada yang menajdi mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi dan ukm
yang ada di universitas, ada yang menggunakan fasilitas kampus semaksimal
mungkin bahkan ada juga mahasiswa yang tidak peduli dengan ukt yang mereka
dapat dan bermalas-malasan.
Saran dari kami, supaya mahasiswa
mahasiswi Universitas Negeri Semarang belajar dengan rajin ,aktif dan
berprestasi agar ukt yang dibayarkan tidak sia sia karena ukt tersebut hasil
kerja keras orang tua dan untuk pembantu rektor unnes supaya diharapkan untuk
mengadakan survey langsung agar pemabagian lebih efektif dan adil bagi
mahasiswa mahasiswi Universitas Negeri Semarang.
DAFTAR
PUSTAKA
1. http://himajasumsel.blogspot.com/2013/07/apa-itu-uang-kuliah-tunggal-dan-cara.htmlc
(diakses tanggal 25 Oktober 2014)
2. http://www.pnb.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/PENJELASAN-UANG-KULIAH-TUNGGAL.pdf
(diakses tanggal 25 Oktober 2014)
3. http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-ahli/
(diakses tanggal 25 Oktober 2014)
4. http://kbbi.web.id/prestasi (diakses tanggal
25 Oktober 2014)
5. http://ggugutlufichasepti.blogspot.com/
(diakses tanggal 25 Oktober 2014)
6. http://kbbi.web.id/mahasiswa (diakses
tanggal 25 Oktober 2014)
0 komentar:
Posting Komentar